"Saya selalu terkesan dengan @haaretz, tapi ini luar biasa bagi mereka. Butuh keberanian serius untuk memosting hal-hal seperti ini," kata seorang netizen.
Sementara itu, penerbit Haaretz, Amos Schocken, meminta maaf setelah mendapat kritikan bahwa surat kabar tersebut hanya menampilkan foto anak-anak Palestina, sementara korban dari Israel tidak.
Schocken mengakui ada kesalahan serius dari editor yang tidak menyebutkan nama para korban.
Perang 11 hari antara Israel dengan pejuang Palestina menewaskan 255 orang di Gaza, termasuk 69 anak-anak, serta 13 orang di Israel, termasuk dua anak-anak.