Saling Tuduh di Level Pemerintah
Pemerintah Kamboja menuding pasukan Thailand melepaskan tembakan lebih dulu di wilayah yang disengketakan. Dalam pernyataan resmi, Kementerian Pertahanan Kamboja menyebut tembakan dimulai dari arah Sa Kaeo, wilayah Thailand yang berbatasan langsung dengan Banteay Meanchey.
“Pasukan Thailand menembaki wilayah kami tanpa provokasi. Ini merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan damai yang baru saja ditandatangani,” bunyi pernyataan.
Namun, militer Thailand membantah tuduhan itu. Juru bicara Angkatan Darat Thailand, Kolonel Winthai Suvaree, mengatakan justru pasukan Kamboja yang lebih dulu menembak ke arah Thailand.
“Pasukan kami hanya membalas dengan tembakan peringatan sesuai aturan pertempuran. Tidak ada korban di pihak Thailand,” ujarnya.
Suvaree menegaskan, pertempuran berlangsung singkat dan telah berhenti dalam waktu sekitar 10 menit.
Ketegangan Lama yang Sulit Padam
Konflik antara Thailand dan Kamboja memiliki akar panjang sejak lebih dari satu abad lalu, terkait peta perbatasan era kolonial Prancis yang hingga kini masih diperdebatkan.
Daerah sekitar kuil kuno Preah Vihear menjadi titik paling sensitif, dengan kedua negara saling mengklaim kepemilikan.
Pada Juli 2025, bentrokan bersenjata selama lima hari menewaskan 43 orang dan memaksa sekitar 300.000 warga mengungsi.
Perdamaian baru tercapai setelah mediasi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden AS Donald Trump.
Namun, situasi kembali tegang awal pekan ini ketika Thailand menunda implementasi kesepakatan lanjutan setelah empat tentaranya terluka akibat ledakan ranjau darat di wilayah perbatasan pada 10 November.