Mengenal Hayat Tahrir Al Sham yang Gulingkan Assad, Awalnya Disebut Teroris kini Jadi Pahlawan

Anton Suhartono
Hayat Tahrir Al Sham (HTS) berperan besar dalam menggulingkan pemerintahan Bashar Al Assad (Foto: AP)

JAKARTA, iNews.id - Hayat Tahrir Al Sham (HTS) bukan satu-satunya kelompok oposisi Suriah yang menggulingkan Presiden Bashar Al Assad. Namun HTS merupakan yang terbesar dan paling berpengaruh.

Mengutip Al Jazeera, HTS merupakan nama baru dari organisasi perlawanan bersenjata di Suriah penentang rezim Bashar Al Assad yang telah berkuasa 50 tahun lebih.

Organisasi ini sebelumnya bernama Jabhat Al Nusra, kemudian sempat berganti lagi menjadi Jabhat Fateh Al Sham. HTS bersekutu dengan beberapa faksi lain, termasuk Liwa Al Haqq, Jabhat Ansar Al Din, dan Jaysh Al Sunna.

Jabhat Al Nusra dibentuk pada 2012, salah satunya oleh ISIS. Bahkan pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi terlibat dalam pembentukannya. Namun setahun kemudian organisasi ini memisahkan diri dari ISIS dan menyatakan kesetiaan kepada Al Qaeda.

Lagi-lagi, organisasi memutuskan hubungan dengan Al Qaeda untuk bergabung dengan faksi-faksi lain hingga berganti nama menjadi HTS pada 2017.

HTS pada dasarnya hanya mengendalikan Provinsi Idlib, Suriah, dan diperkirakan memiliki sekitar 30.000 pejuang. Idlib menjadi benteng terakhir wilayah yang dikuasai kelompok bersenjata oposisi Suriah setelah pasukan rezim Bashar Al Assad yang dibantu Rusia dan Iran menggelar operasi besar-besaran pada 2017.

Meski demikian pengaruh HTS tak bisa dianggap sebelah mata. Organisasi ini memiliki kendali ekonomi atas sebagian besar wilayah dan sumber daya, termasuk minyak bumi sebagai pendapatan terbesar Suriah, termasuk di perbatasan Bab Al Hawa dengan Turki.

Untuk memenuhi kebutuhan operasional, HTS sebagian besar mengandalkan keuangan mandiri. Bahkan HTS mengendalikan Syrian Salvation Government (SSG) yang berbasis di Idlib.

Bukan hanya itu, HTS juga mengumumkan kepada masyarakat Aleppo bahwa berbagai menteri SSG yang bermarkas di Idlib juga akan melayani provinsi tersebut.

HTS dipimpin Abu Mohammed Al Jaulani yang juga akan mencalonkan diri sebagai pemimpin Suriah masa depan pasca-rezim Assad.

Selama bertahun-tahun Al Julani berusaha mengubah persepsi organisasinya, dari yang ditakuti karena kefanatikan ideologi, menjadi organisasi yang bisa diterima oleh warga Suriah.

Meski HTS dianggap sebagai kelompok yang paling efektif dan mematikan dalam melawan Assad, berbagai komunitas internasional memasukkannya dalam daftar organisasi teroris. HTS dilarang oleh PBB, Amerika Serikat, Turki, serta negara-negara lain.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
9 jam lalu

Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun

Internasional
11 jam lalu

Menhan Israel: Erdogan Hanya Bisa Lihat Gaza lewat Teropong!

Internasional
11 jam lalu

200 Warga Sipil Terjebak di Terowongan Jalur Gaza

Internasional
2 hari lalu

Lepas dari Hukuman Internasional, Presiden Suriah Sharaa Terkejut Amerika dan Rusia Bisa Kompak

Internasional
2 hari lalu

Israel Kecam Keputusan Turki Tangkap Netanyahu, Sebut Erdogan Tiran

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal