JAKARTA, iNews.id - Jalur Gaza kembali menjadi pemberitaan terkait serangan pejuang Hamas maupun gempuran tentara Israel. Wilayah yang diblokade Israel sejak 2007 itu bisa dibilang tak pernah sepi dari peperangan.
Konflik antara Israel dan Palestina sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Awalnya, Palestina merupakan bagian Daulah Islamiyah di bawah Kesultanan Turki Utsmani. Wilayah tersebut kemudian dijajah oleh Inggris pada 1917.
Dalam jurnal bertajuk “Palestina dan Israel: Sejarah, Konflik, dan Masa Depan” disebutkan bahwa Yahudi mencaplok 48 persen wilayah Palestina dan membuat sebagian besar penduduknya menjadi tidak merdeka. Selama tahun 1948 hinga 1968, posisi Israel sangat kuat di Palestina dan wilayah Timur Tengah lainnya.
Pada 1980-an, masyarakat Palestina bertekad kuat ingin bersatu untuk melawan dan membebaskan diri dari Israel. Gerakan besar tersebut dikenal dengan nama Intifadah 1 yang berlangsung sampai 1993.
Namun, gerakan tersebut mereda usai Perjanjian Oslo yang menuntut perdamaian. Perjanjian tersebut juga memperbolehkan masyarakat Israel untuk hidup bebas di Palestina. Meskipun ada perjanjian tersebut, tetap saja banyak warga Israel yang menindas masyarakat Palestina.
Israel melancarkan serangan bom pada akhir 2008 hingga 2009 dan menghancurkan rumah, fasilitas umum, hingga masjid. Alasannya, militer Israel ingin memerangi Hamas yang memerintah Gaza sejak tahun 2006.
Gaza atau Jalur Gaza merupakan wilayah di Palestina yang dikendalikan kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Dikutip dari laman Biro Pusat Statistik Palestina (Palestinian Central Bureau of Statistics), perkiraan jumlah penduduk Gaza adalah 2,23 juta jiwa. Mereka terdiri atas 1,13 juta laki-laki dan 1,1 juta perempuan.
Riza Sihbudi dalam bukunya yang berjudul Menyandera Timur Tengah menjelaskan, wilayah Palestina terbagi menjadi dua, yakni Jalur Gaza (Qita Gazzah) dan Tepi Barat.
“Jalur Gaza merupakan sebuah daerah kecil di sebelah barat daya Israel. Di akhir Perang Arab-Israel tahun 1948, daerah ini diduduki Mesir,” jelas Riza, melalui tulisannya.
Jalur Gaza selanjutnya dicaplok Israel setelah Perang Enam Hari pada 1967. Akan tetapi sejak 15 Agustus 2005, Israel mengundurkan diri dari Jalur Gaza dan seluruh hunian milik masyarakat Israel.