Dimulai dari Tunisia, Arab Spring menyebar ke Mesir, Libya, dan beberapa negara lainnya di Arab.
Dilanda perang saudara bertahun-tahun dan kekacauan, Libya terpecah menjadi dua pemerintahan yang saling bersaing sejak 2014. Saat ini di barat (Tripoli) ada Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dengan Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibeh yang diakui Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Sedangkan di bagian timur (Benghazi), terdapat pemerintahan Ossama Hamad yang didukung komandan militer pemberontak Khalifa Haftar.
Meskipun mendapat tekanan internasional untuk melakukan pemilu pada 2021, kedua pihak belum mampu mewujudkannya. Kondisi tersebut sedikit banyak berdampak pada sulitnya penanganan bencana di Derna.
Meskipun demikian, kedua pihak berjanji untuk membantu upaya penyelamatan di daerah bencana.