Dalam pidatonya pada Desember 2015 Demirtas menyebut Erdogan loncat dari satu koridor ke koridor lain. Dia juga menyebut Erdogan mencoba akrab dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pasukan Turki menembak jatuh jet tempur Rusia di langit Suriah.
"Satu-satunya penyesalan atas pidato itu adalah, saya berkata terlalu sedikit," kata Demirtas di pengadilan, dikutip dari Reuters, Selasa (23/3/2021).
Demirtas merupakan salah satu politikus terkemuka di Turki yang sebelumnya pernah dipenjara 4,5 tahun terkait demonstrasi pada 2014 di wilayah berpenduduk mayoritas Suku Kurdi.
Pekan lalu, parlemen Turki juga mencopot wakil ketua HDP dan pembela HAM, Omer Faruk Gergerlioglu, setelah dinyatakan bersalah menyebarkan propaganda teroris dalam tautan berita yang dia bagikan di Twitter.