Qassem dipercaya mampu membawa panji kelompok perlawanan tersebut menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam menghadapi perang melawan Israel.
Santer kabar saat itu, Hizbullah akan menunjuk Hashem Safieddine sebagai pengganti Nasrallah. Namun Safieddine terbunuh juga akibat serangan pasukan Zionis di Beirut, pada 5 atau 6 Oktober.
Keberadaan Safieddine sempat tak diketahui selama beberapa pekan akibat dahsyatnya serangan Israel. Saat itu Safieddine sedang menggelar pertemuan dengan para pejabat Hizbullah lainnya di markas bawah tanah. Hizbullah baru mengonfirmasi kematian Safieddine pekan lalu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut Safieddine terbunuh bersama kepala kantor intelijen Hizbullah Hossein Ali Al Zima dalam serangan itu. Beberapa komandan Hizbullah lainnya juga disebutkan tewas dalam serangan itu.