Jemaah asal Indonesia juga turut menikmati fasilitas ini. Mereka naik dari stasiun-stasiun yang telah ditentukan, dengan sistem antrean tertib dan petunjuk berbahasa Indonesia di beberapa titik. Kereta ini sangat membantu terutama bagi jemaah lansia, disabilitas, atau mereka yang kelelahan usai wukuf dan mabit.
Dari jendela kereta, penumpang bisa melihat hamparan tenda-tenda Mina yang tersusun rapi, memperlihatkan skala besar dari manajemen logistik haji. Di setiap stasiun, jemaah disambut dengan area peron yang lapang dan sistem boarding otomatis yang mempercepat alur naik-turun penumpang.
Al Mashair Metro Train adalah bukti nyata bagaimana teknologi transportasi bisa diintegrasikan dalam skala ibadah akbar seperti haji. Dengan kapasitas dan efisiensi tinggi, kereta ini menjadi penopang vital kelancaran ibadah bagi lebih dari 1,8 juta jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk 241.000 lebih jemaah asal Indonesia pada musim haji 2025.