Kailah ke Gaza dalam rangka menyapa para petugas kesehatan serta menjenguk korban agresi Israel. Pada kesempatan itu dia mengunjungi empat korban yang dirawat di RS Indonesia.
"Saya ingin menyapa semua orang yang ada di lembaga kesehatan, baik di Gaza, Tepi Barat, maupun Yerusalem. Merekalah yang terus berjuang selama agresi berlangsung, khususnya yang bertugas di Gaza. Kami sangat menghargai kerja mereka, siang malam, baik pegawai pemerintah, swasta, maupun warga sipil. Kita lah prajurut berseragam putih yang terus melayani warga siang dan malam," ujarnya.
Lebih lanjut Kailah mengungkapkan, persediaan medis di Gaza terkuras untuk merawat para korban. Sebanyak 255 warga tewas dan lebih dari 1.900 lainnya luka akibat serangan Israel.
"Tidak diragukan lagi, kami sangat membutuhkan dukungan untuk meningkatkan kualitas layanan, baik alat medis maupun obat-obatan, karena agresi Israel telah menghabiskan semua stok yang ada. Oleh karena itu, harus ada pasokan yang baru agar ketersediaan obat-obatan bisa terjamin," tuturnya.