SHANGHAI, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi menilai hubungan negaranya dengan Amerika Serikat (AS) berada di persimpangan jalan yang baru. Hubungan kedua negara akan membaik, kembali ke jalurnya setelah melewati periode sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hubungan antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu berada di titik terendah terkait beberapa isu, seperti perang dagang, masalah Hong Kong, Taiwan, dan muslim Uighur, serta wabah virus corona.
Dalam langkah terbaru, AS memasukkan belasan perusahaan China dalam daftar hitam karena memiliki hubungan dengan militer.
Dalam wawancara dengan beberapa media pemerintah, Sabtu (2/1/2021), Wang mengatakan kebijakan AS baru-baru ini terhadap China telah merugikan kepentingan kedua negara serta membawa bencana besar bagi dunia. Namun sekarang ada kesempatan bagi kedua pihak untuk membuka jendela harapan dan memulai babak baru untuk berdialog.
Wang tidak menyebut nama Donald Trump atau Joe Biden dalam wawancara itu. Namun terpilihnya Biden sebagai presiden AS diharapkan bisa memperbaiki bahkan meningkatkan hubungan kedua negara selama 4 tahun berada di masa sulit.
Wang mengatakan pada Desember, dia berharap Biden bisa membawa kebijakan AS-China kembali ke objektivitas dan rasionalitas.