Lebanon terperosok dalam krisis ekonomi terburuk sejak perang saudara yang berlangsung dari 1975 hingga 1990. Inflasi melaju tak terkendali dan harga barang kebutuhan naik drastis memicu kekacauan dan unjuk rasa besar-besaran. Krisis ekonomi memicu demonstrasi besar sejak Oktober 2019.
Pemerintahan Perdana Menteri Hasan Diab yang baru berusia 8 bulan telah berjuang untuk mendapatkan dukungan internasional.
Lebanon bergulat dengan penurunan tajam nilai mata uang menyebabkan hampir setengah populasi saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.