Kedua, mendukung reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif, representatif, dan sesuai dengan realitas saat ini. Institusi internasional harus diperkuat dan memiliki sumber daya yang memadai untuk memenuhi mandatnya.
Ketiga, menjadi kekuatan untuk persatuan dan solidaritas di antara negara-negara Global South. BRICS dirasa dapat berfungsi sebagai perekat untuk mempererat kerja sama di antara negara-negara berkembang.
Menurut Menlu, bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan perwujudan politik luar negeri bebas aktif.
"Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum," ujarnya.
Indonesia ingin melanjutkan keterlibatan di forum-forum lain sekaligus melanjutkan diskusi dengan negara maju.
Selain itu prioritas BRICS juga sejalan dengan program kerja Kabinet Merah Putih, antara lain ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan serta memajukan sumber daya manusia.
"Kita lihat BRICS dapat menjadi kendaraan yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama Global South," ujarnya.