Kedua, lanjut dia, tak diperbolehkan merujuk naskah keagamaan untuk mengemukakan pendapat yang bersifat politis. Apalagi, Kedubs Israel menggunakan Alquran.
“Ketiga, postingan tersebut merupakan upaya mengejutkan untuk menulis ulang sejarah,” tuturnya.
Dia menegaskan, Singapura berupaya keras untuk menjaga keharmonisan antarkelompok serta keselamatan dan keamanan semuanya, termasuk kelompok minoritas seperti Muslim dan Yahudi.