"Pilot berkata, 'kita kehilangan mesin sebelah kiri. Kita akan kembali ke Abidjan'," ujar Mieu.
Dia menambahkan, pesawat superjumbo bermesin empat itu terus bergetar sampai mendarat di Abidjan.
"Itu adalah keadaan berbahaya. Saya tidak pernah setakut itu," katanya.
Sementara itu Manajer Air France-KLM Afrika Barat, Jean Luc Mevellec, membenarkan insiden tersebut. Dia mengatakan masalah kerusakan mesin seperti itu sudah biasa terjadi.
"Secara teknis, itu disebut dengan mesin blow out. Ini merupakan masalah yang sudah dikenal," kata Mevellec.
"Itu biasa terjadi dari waktu ke waktu, fenomena yang sudah biasa, dipahami dengan baik, dan kru sudah dilatih sepanjang tahun melalui simulator untuk menangani masalah seperti ini," tuturnya, menambahkan.