"Segala sesuatu yang menghalangi guru untuk membaca bahasa tubuh dan ekspresi wajah siswa dengan baik untuk dapat membantu mereka atau memberikan perhatian yang diperlukan seharusnya tidak diperbolehkan di sekolah," katanya.
Di sisi lain, dia percaya bahwa larangan ini mungkin akan membuat beberapa orangtua memindahkan anak-anak mereka dari sekolah bercampur ke sekolah khusus perempuan.
Sementara itu, warga Mesir lainnya yang bekerja sebagai menulis menyebut aturan itu diskriminatif. Perempuan disebut selalu jadi korban.
"Perempuan selalu menjadi yang paling terpengaruh," katanya.
Dia meyinggung sikap Mesir dinilai diskriminatif seperti Prancis yang melarang abaya dan burkini.