LONDON, iNews.id - Amnesty International menuduh Mesir menahan para pembangkang di negara itu dalam penjara "tanpa batas waktu". Amnesty menyebut Mesir menahan para tahanan meskipun ada keputusan pengadilan yang memerintahkan pembebasan.
"Kami mendokumentasikan lima kasus di mana Penuntutan Keamanan Negara Tertinggi (SSSP) melewati perintah pengadilan untuk membebaskan (para pembangkang) dari penahanan sewenang-wenang dengan memenjarakan mereka dalam kasus-kasus baru berdasarkan tuduhan palsu," demikian pernyataan Amnesty, seperti dilaporkan AFP, Kamis (11/7/2019).
"Tawaran untuk menjaga mereka di balik jeruji tanpa batas adalah sinyal yang mengkhawatirkan tentang betapa sudah membusuknya sistem peradilan negara itu."
Najia Bounaim, direktur kampanye Amnesty untuk Afrika Utara, menyebut praktik itu "tren" yang mengkhawatirkan.
"Ini membuat para tahanan yang sudah ditahan karena alasan palsu terjebak di 'pintu putar' sistem penahanan sewenang-wenang Mesir," katanya.