Di antara kasus-kasus yang disebut dalam laporan itu, ada terkait putri seorang ulama Islamis terkenal asal Qatar, Youssef Al Qardawi.
"Ola Al Qardawi dipenjara sejak 2017 karena keanggotaan kelompok teroris," demikian laporan Amnesty.
Meskipun ada putusan pengadilan yang memerintahkan pembebasannya pada 3 Juli, SSSP memerintahkan penahanannya dalam kasus lain yang tidak berdasar sehari kemudian.
Amnesty menyebut Ola menjadi sasaran lantaran adanya hubungan sang ayah dengan kelompok Ikhwanul Muslimin yang dilarang.
Ini juga merujuk pada produser Al-Jazeera, Mahmud Hussein, yang ditangkap di Kairo pada akhir Desember 2016 dan didakwa dengan tuduhan keanggotaan dalam organisasi teroris, menerima dana asing, dan menerbitkan informasi palsu.
Jaksa memerintahkan pembebasannya pada 21 Mei namun sepekan kemudian SSSP kembali menjebloskan ke pencara atas banyak tuduhan dan memerintahkan penahanannya kembali.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia secara teratur menuduh rezim otoriter Presiden Abdel Fattah Al Sisi, yang mengambil alih kekuasaan setelah Mohammed Morsi digulingkan pada 2013, memberangus oposisi sekuler dan Islam.