MOSKOW, iNews.id - Rusia tetap akan memberi tahu Amerika Serikat (AS) jika negaranya meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) maupun rudal kapal selam. Keputusan ini diambil meski Rusia menangguhkan kesepakatan pengendalian senjata nuklir New START dengan AS sejak bulan lalu.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, seperti dikutip dari Interfax, Kamis (30/3/2023), mengatakan negaranya sudah berjanji untuk tetap berpegang pada batas hulu ledak. Selain itu Rusia akan terus mematuhi perjanjian tahun 1988 tentang pertukaran infornasional soal peluncuran rudal.
Presiden Vladimir Putin bulan lalu mengumumkan penangguhan kesepakatan New START. Kesepakatan ini membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang boleh digunakan Rusia dan AS. Keputusan itu diambil berdasarkan tuduhan bahwa negara Barat terlibat langsung dalam serangan terhadap pangkalan udara Rusia dalam perang Ukraina.
Pangkalan yang menjadi target serangan merupakan basis pesawat pengebom strategis dan lokasinya berada jauh di dalam wilayah negara itu.
Sementara itu sebagai pembalasan atas pengumuman Putin, AS akan menghentikan pertukaran beberapa data terkait kemampuan nuklirnya kepada Rusia.
Seorang pejabat AS menyayangkan keputusan Putin seraya menyebut Rusia sebagai kekuatan nuklir yang tidak bertanggung jawab.