"Setelah terdengar suara tembakan dari dalam rumah dan para teroris menyampaikan niat mereka untuk bunuh diri dan para sandera, pasukan memutuskan untuk menyerbu untuk menyelamatkan para sandera," demikian laporan militer.
Militer Israel membantah ada warga sipil yang menjadi korban akibat tembakan tank, meski mengakui diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana para sandera tewas.
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant menyerukan penyelidikan atas kegagalan pengamanan dalam serangan 7 Oktober, Itu merupakan serangan paling mematikan di Israel dan terburuk sejak Holocaust.
Bahkan Gallant menyebut dirinya dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga harus menjadi objek penyelidikan di balik serangan itu. Netanyahu sebelumnya menolak seruan agar pemerintah melakukan penyelidikan.
Sementara warga Kibbutz Be'eri mengomentari hasil penyelidikan dengan kemarahan. Mereka masih mempertanyakan bagaimana bisa keamanan Israel bisa bobol.
“Saya tidak butuh semua rincian ini. Yang penting bagi saya adalah mengapa peristiwa ini bisa terjadi, bagaimana kita bisa mencegah hal ini terjadi lagi, bagaimana kita bisa memulangkan para sandera, dan bagaimana kita bisa mendapatkan rasa aman kembali,” ujar Miri Gad Mesika, seorang warga Be'eri.
Sebagian besar warga lingkungan itu masih mengungsi sejak 7 Oktober karena trauma dan menghindari kemungkinan serangan susulan.