KUALA LUMPUR, iNews.id - Perdana Menteri Mahathir Mohamad tak mempermasalahkan pemboikotan minyak sawit Malaysia oleh India terkait kritikannya soal Kashmir dan pemberlakuan Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan (CAA) yang menyudutkan umat Islam.
Mahathir menegaskan tetap akan berbicara lantang soal kebijakan Pemerintah India yang disktiminatif, termasuk pada umat Islam, meskipun ada kekhawatiran kehilangan pasar potensial.
Menurut Mahathir, Malaysia akan mencari solusi lain setelah pengusaha India memboikot minyak sawitnya.
"Tentu saja kami khawatir, karena kami menjual minyak kelapa sawit ke India. Tapi di sisi lain, kami harus jujur dan ketika ada masalah kami perlu mengatakannya," ujar Mahathir, dikutip dari The Star, Selasa (14/1/2020).
Menurut dia, membiarkan kesalahan terus terjadi, apalagi demi uang, maka akan menciptakan kesalahan-kesalahan lainnya.