ANKARA, iNews.id - Penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan pesawat angkut militer C-130 Hercules Angkatan Udara Turki tampaknya bakal menyoroti petunjuk penting yang terekam kamera warga, yakni asap putih yang keluar dari kedua sayap beberapa detik sebelum jatuh.
Rekaman video amatir tersebut kini menjadi salah satu bahan utama investigasi tim teknis Turki dan otoritas Georgia.
Pesawat C-130 Hercules jatuh di Georgia, Selasa (11/11/2025), dan menewaskan 20 tentara yang sedang dalam perjalanan pulang dari Azerbaijan. Akibat tragedi ini, Kementerian Pertahanan Turki mengandangkan seluruh armada C-130 untuk pemeriksaan menyeluruh.
Asap Putih: Petunjuk Kerusakan Serius?
Sejumlah pakar penerbangan yang dihubungi media internasional menilai kemunculan asap putih pada kedua sayap pesawat bukan sekadar anomali visual, tetapi indikasi bahwa sesuatu yang krusial gagal bekerja.
1. Kebocoran Cairan Hidrolik
Pakar struktur pesawat militer, Mehmet Eralp, mengatakan asap putih kerap dikaitkan dengan cairan hidrolik yang menguap akibat kebocoran pada sistem kontrol sayap.
“Jika cairan hidrolik panas mengenai permukaan pesawat atau mesin, dia menguap dan membentuk asap berwarna putih. Pada pesawat tua, risiko kebocoran ini meningkat,” katanya.
C-130 Turki diketahui merupakan armada lama yang telah melalui beberapa siklus modernisasi.
2. Kerusakan pada Sistem Bahan Bakar
Analis lain menduga asap putih mungkin berasal dari bahan bakar yang bocor dan teratomisasi akibat tekanan udara saat pesawat bermanuver.
Meski biasanya bahan bakar menghasilkan asap gelap saat terbakar, kebocoran yang belum tersulut dapat menciptakan awan uap putih.
3. Mesin Kehilangan Daya
Asap putih pada kedua sisi juga bisa menunjukkan turunnya tenaga simultan pada dua mesin.
“Jika dua mesin kehilangan tekanan atau suhu operasi normal di saat bersamaan, knalpot dapat berubah menjadi asap putih ringan,” ujar mantan teknisi Angkatan Udara Turki, Ozgur Yalcin.
Ini selaras dengan rekaman yang menunjukkan pesawat berputar pada porosnya, seolah kehilangan stabilitas untuk mengimbangi daya dorong.