Setelah mencari tahu lebih dalam tentang apa yang sedang terjadi, Kelwick akhirnya mendapati bahwa para pendemo sebenarnya tidak termotivasi oleh apa pun secara khusus untuk melakukan aksi protes anti-Muslim itu. Mereka hanya melampiaskan kemarahan dalam keadaan frustrasi secara umum.
"Tidak seorang pun dari orang yang saya ajak bicara menyebutkan Southport. Saya rasa mereka tidak tahu apa yang mereka protes, saya rasa mereka hanya marah, muak," ujarnya.
Bahkan, dia mengatakan ada interaksi yang indah karena jemaah masjid dapat berbicara dari hati ke hati dengan para pendemo, mendengarkan kekhawatiran beberapa orang dalam percakapan mendalam. Gambar-gambar yang dihasilkan pun menakjubkan. Jemaah masjid berbagi makanan, pelukan, dan berjabat tangan dengan massa pendemo.
"Beberapa pengunjuk rasa yang paling vokal, setelah semua orang bubar, masuk ke dalam masjid untuk tur singkat," kata Kelwick.
Pada Senin (5/8/2024) ini, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menggelar rapat darurat komite pemerintah di tengah kerusuhan yang melanda negara tersebut. Rapat darurat itu akan membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk menanggapi kekacauan yang sedang terjadi. Kemarin, dalam pidatonya kepada rakyat Inggris, Starmer mengutuk kerusuhan massal itu dan menyebutnya sebagai aksi "premanisme sayap kanan".