SHANGHAI, iNews.id – China adalah konsumen biji-bijian terbesar dunia. Namun, ada fakta baru yang mencengangkan bahwa negara itu ternyata kehilangan lebih dari 35 miliar kg produk pertanian itu setiap tahun selama tahap penyimpanan, pengangkutan, dan pemrosesan.
Hal itu diungkapkan oleh kantor berita pelat merah China, Xinhua News, Rabu (23/12/2020), mengutip laporan pemerintah setempat. Menurut laporan tersebut, kerugian prakonsumsi yang besar itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain fasilitas penyimpanan yang sudah usang.
Selain itu, peralatan logistik dan teknik pemrosesan yang ketinggalan zaman juga dianggap turut andil membuat bahan-bahan makanan tersebut terbuang secara percuma. Laporan itu didasarkan pada penelitian yang dibuat Kongres Rakyat Nasional (NPC) China. Sayangnya, Xinhua tidak memberikan tanggal pasti kapan data tersebut dirilis.
Dalam laporannya, NPC—yang berkedudukan sebagai lembaga parlemen di China—merekomendasikan bahwa negara itu perlu mengurangi jumlah biji-bijian dan limbah makanan yang terbuang. Langkah tersebut harus dilihat sebagai bagian penting dari menjaga ketahanan pangan di China.
“Meskipun cadangan biji-bijian China mencukupi, negara tetap harus menjaga keseimbangan yang ketat antara pasokan dan permintaan,” kata laporan itu, dikutip kembali oleh Reuters, Kamis (24/12/2020).
Laporan NPC juga merekomendasikan kepada pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur pertanian, mengembangkan metode panen yang lebih efisien, serta penyimpanan (depot) biji-bijian yang lebih cerdas. “Ini penting untuk mengurangi kehilangan biji-bijian pada tahap prakonsumsi,” ungkap Xinhua.
Penelitian NPC juga menemukan bahwa hingga 18 miliar kg makanan terbuang percuma setiap tahun dalam industri katering di kota-kota China. Padahal, Presiden Xi Jinping pada Agustus lalu mengatakan bahwa pemborosan makanan adalah hal yang “memalukan” dan “bikin syok” baginya.