"Keputusan itu akan mengecewakan dan membawa malapetaka bagi hubungan kita dengan Indonesia." imbuhnya.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Canberra, Imran Hanafi, mengatakan langkah selanjutnya adalah berdiskusi dengan pihak-pihak terkait tentang masalah tersebut.
Sementara itu, Yacinta Kurniasih, seorang ahli studi Indonesia di Pusat Kebudayaan Indonesia, Monash Herb Feith, percaya Pemerintah Australia tidak serius tentang pernyataannya bahwa Indonesia penting bagi Australia.
"Dengan mengizinkan sekolah yang didanai publik untuk mengakhiri program bahasa Indonesia-nya, jelas dukungan (Pemerintah) masih sangat terbatas," kata Kurniasih.
Hingga saat ini Narrabundah College masih belum memberi berkomentar terkait keputusan tersebut.