Pada 2014 saja dilaporkan terjadi penurunan hingga 95 persen pendapatan dari penjualan tiket pariwisata sebagai sumber pendapatan utama Mesir.
"Jika kami punya cukup uang itu tidak jadi masalah. Tapi kalau tidak, kami harus menyeimbangkan antara perawatan monumen dan penemuan penggalian," tambahnya.
Diharapkan dengan penemuan beberapa monumen kuno ini bisa menambah daya tarik turis sehingga mampu menutupi kekurangan pendapatan negara. Kementerian menghabiskan dana hingga 1,3 miliar pound Mesir per tahun atau sekira Rp986 miliar untuk perawatan monumen saja.