Para pengungsi Rohingya mengaku masih takut untuk kembali ke tempat tinggal semula di negara bagian Rakhine, meskipun militer dikabarkan mau menerima mereka kembali. Tak lama setelah kudeta, militer Myanmar dikabarkan berjanji akan memulangkan para pengungsi dari Bangladesh, janji yang tertunda selama bertahun-tahun.
“Tapi tidak ada yang akan percaya apa yang mereka (militer) ucapkan itu," kata Presiden Organisasi Rohingya Burma Inggris (BROUK), Tun Khin.
Khin ingat betul dengan komitmen Min Aung Hlaing yang berulang kali menyebut bahwa diperlukan tindakan keras untuk membasmi pemberontak di negara bagian Rakhine utara. “Ada risiko nyata, bahwa rezim sekarang ini dapat menyebabkan kekerasan baru di Rakhine,” kata Khin.