LONDON, iNews.id - Hubungan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) tampaknya jauh membaik di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Sikap AS terhadap agresi Rusia atas Ukraina kini tidak segalak atau sekeras pemerintahan Presiden Joe Biden.
Bahkan para pejabat AS dan Rusia diam-diam dilaporkan membahas beberapa kesepakatan energi di sela-sela negosiasi kedua negara bulan ini. Seperti diketahui utusan Trump, Steve Witkoff, bertemu dengan para pejabat Rusia serta Presiden Vladimir Putin di Moskow.
Namun lima orang sumber pejabat AS yang mengetahui hasil perundingan tersebut mengatakan kepada Reuters, kesepakatan-kesepakatan itu diajukan sebagai insentif agar Rusia mau berdamai dengan Ukraina sehingga Washington bisa melonggarkan sanksi terhadap Rusia.
Rusia dijatuhi sanksi bertubi-tubi oleh AS dan sekutunya sejak menginvasi Ukraina pada Febriari 2022. Sejak itu akses Rusia ke sebagian besar pasar internasional di sektor energi terputus.
Di antara kesepakatan yang dibahas dalam pertemuan itu, kata sumber pejabat, kemungkinan Exxon Mobil kembali memasuki proyek minyak dan gas Sakhalin-1 Rusia.
Mereka juga mengangkat prospek Rusia membeli peralatan AS untuk proyek-proyek LNG-nya, seperti Arctic LNG 2, peralatan yang saat ini berada di bawah sanksi Barat.