Presiden Trump bahkan memperingatkan akan menghentikan seluruh dukungan Washington jika Israel benar-benar melanjutkan langkah pencaplokan tersebut.
“Kami tidak akan mendukung tindakan yang dapat memperburuk ketegangan di Timur Tengah,” ujar Trump.
Setelah tekanan tersebut, Netanyahu akhirnya menginstruksikan ketua koalisi Pemerintah Ofir Katz untuk menghentikan seluruh pembahasan terkait penerapan kedaulatan di wilayah Yudea dan Samaria, sebutan Israel untuk Tepi Barat, hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Langkah mundur ini memperlihatkan posisi sulit Netanyahu yang harus menyeimbangkan tekanan politik dalam negeri dari kelompok sayap kanan dengan tuntutan internasional untuk menghentikan ekspansi wilayah.
Meski menyangkal keterlibatan partainya, tekanan terhadap pemerintah Israel diperkirakan masih akan terus meningkat selama isu pencaplokan Tepi Barat belum benar-benar ditutup.