WASHINGTON, iNews.id - Shut down pemerintah Amerika Serikat (AS) bisa berdampak terhadap gangguan keamanan nasional. Kongres AS gagal menyepakati rancangan anggaran dalam voting pada Selasa (30/9/2025), memicu berhentinya operasional pemerintah federal.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio mengatakan berhentinya operasional pemerintah juga berpotensi melemahkan posisi AS di panggung global.
Rubio menuduh Partai Demokrat sengaja menciptakan kondisi ini. Politisi Demokrat kompak tidak memberikan dukungan atas rancangan anggaran yang diusulkan Partai Republik di Senat pada Selasa lalu sehingga tak bisa diloloskan.
"Anggota Kongres dari Partai Demokrat telah mengambil keputusan untuk menutup pemerintahan. Tindakan partisan mereka melemahkan Amerika di panggung dunia serta membahayakan keamanan nasional," kata Rubio, di media sosial X, dikutip Kamis (2/10/2025).
Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan, sekitar 750.000 pegawai negeri sipil (PNS) federal kemungkinan akan dirumahkan sampai rancangan anggaran disahkan. Ini melibatkan biaya kompensasi harian sekitar 400 juta dolar AS.
Partai Republik membutuhkan 60 suara untuk meloloskan rancangan anggaran di Senat, namun hanya menguasai 53 kursi. Itu berarti Republik membutuhkan 7 suara dari Partai Demokrat.
Sebelumnya Republik menolak rancangan anggaran yang diusulkan Demokrat dengan 53 suara melawan 47 yang kemudian dibalas.