WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali tutup atau shut down, setelah Senat gagal menyepakati rancangan anggaran federal, Selasa (30/9/2025). Terjadi kebuntuan antara Partai Republik dan Demokrat yang akhirnya gagal mencapai suara yang dibutuhkan untuk meloloskan rancangan anggaran baru.
Partai Republik berkuasa di Senat dengan memiliki 53 kursi, namun masih membutuhkan 7 suara tambahan dari Demokrat untuk meloloskan rancangan anggaran.
Awalnya rancangan anggaran yang diajukan Demokrat kalah dengan 47 melawa 53 suara. Selanjutnya rancangan anggaran versi Republik pun gagal lolos karena kekurangan 5 suara. Senator Rand Paul bahkan menolak rancangan dari partainya sendiri.
Istilah shut down pemerintah AS sering muncul ketika Kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran. Peristiwa ini bukan sekadar istilah politik, melainkan situasi serius yang berdampak langsung pada jalannya roda pemerintahan dan kehidupan jutaan warga.
Shut down pemerintah AS terjadi ketika anggaran federal tidak disahkan tepat waktu oleh Kongres dan Presiden. Tanpa persetujuan anggaran baru, pemerintah tidak memiliki dasar hukum untuk membiayai sebagian besar operasionalnya. Akibatnya, banyak lembaga federal harus menghentikan aktivitasnya, sementara para pegawai negeri sipil dipaksa cuti tanpa bayaran.
Tidak semua fungsi pemerintahan berhenti. Layanan penting seperti keamanan nasional, militer, pengendalian lalu lintas udara, serta rumah sakit federal tetap berjalan. Namun, banyak sektor publik lain akan lumpuh, di antaranya: