Kesepakatan INF, melarang pengunaan rudal darat dengan jangkauan 500–5.500 km, sebenarnya telah batal pada 2019 begitu AS menarik diri. AS saat itu, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, menuduh Rusia melanggar kesepakatan. Namun Rusia membantah tuduhan tersebut, bahkan berbalik menuding AS yang mengembangkan rudal terlarang.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan runtuhnya INF akan mengikis kerangka kerja keamanan global secara signifikan.
Rusia berulang kali menyuarakan kemungkinan pencabutan moratorium, setelah AS mengumumkan rencana pengerahan senjata jarak jauh di Jerman pada 2026.
Putin pada November 2025 mengatakan negaranya sedang mengembangkan rudal jarak menengah dan pendek sebagai respons atas tindakan AS.
Kremlin menyatakan tidak menutup kemungkinan pengerahan rudal tersebut di kawasan Asia-Pasifik.