LANGKAWI, iNews.id - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menyalahkan dewan atas mencuatnya skandal korupsi 1Malaysia Development Bhd (1MDB). Menurutnya, dewan 1MDB seharusnya menyadari adanya kekeliruan soal aliran dana, karena itu merupakan tugas mereka.
"Jika mereka tahu ada sesuatu yang tidak benar, maka wajib bagi mereka untuk mengatakan kepada saya. Ini adalah tugas dari dewan dan manajemen untuk melakukan hal yang benar. Saya mengharapkan mereka melakukan yang benar dan mengikuti hukum," kata Najib, seperti dilaporkan The Star, Kamis (21/6/2018).
Terkait aliran dana ke SRC International Sdn Bhd, yaitu bekas unit usaha 1MDB, yang masuk ke rekeningnya, Najib bersikeras dana tersebut merupakan sumbangan dari Kerajaan Arab Saudi. Dia mengaku diberi jaminan dari Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz Al Saud bahwa Saudi akan mengirimkan sumbangan.
"Yang saya tahu, saya menerima dengan sungguh-sungguh bahwa (dana) ini datang dari Saudi, dari Raja Abdullah atas perintahnya," kata Najib.
Proyek 1MDB ini didirikan oleh Najib pada 2009. Setelah hampir 10 tahun pemerintahan, dia kalah dalam pemilu pada 9 Mei dan dilarang meninggalkan Malaysia menyusul dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi 1MDB.
Najib sudah dua kali dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) terkait aliran dana 2,6 miliar ringgit dari SRC International ke rekening pribadi.
Dia berulang kali membantah terlibat skandal dengan 1MDB (1Malaysia Development Berhad) sejak kasus ini mencuat pada 2015. Najib menyebut dana 2,6 miliar ringgit di rekening pribadinya merupakan sumbangan dari Kerajaan Saudi.