RIGA, iNews.id – Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) belum berencana mengirimkan pasukan ke Ukraina untuk ikut bertempur melawan Rusia. Namun, aliansi militer Barat itu akan terus menyediakan amunisi, pelatihan, dan peralatan militer kepada Kiev.
“Kami membantu Ukraina dengan amunisi, pelatihan, peralatan militer dan saya mendesak sekutu untuk mempertahankan dan meningkatkan dukungan tersebut dan saya yakin sekutu akan setuju untuk melakukannya,” kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menjelang KTT Bucharest Nine (B9), di Riga, Latvia, Selasa (11/6/2024).
“Namun pada saat yang sama, NATO belum mengirimkan pasukan tempur apa pun (ke Ukraina), kami bukan pihak yang terlibat dalam konflik ini,” ujarnya.
Kelompok negara B9 dibentuk pada 2015 atas inisiatif Polandia dan Rumania. Tujuan pembentukan grup tersebut adalah untuk memperkuat sisi timur NATO. Selain Polandia dan Rumania, anggota lain B9 adalah Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, dan Slovakia. Semua negara itu adalah anggota Uni Eropa dan juga NATO.
Negara-negara Barat sudah mengucurkan bantuan senilai ratusan miliar AS dolar kepada Ukraina sejak dimulainya agresi militer Rusia pada Februari 2022. Kremlin berulang kali memperingatkan agar Barat tidak meneruskan pengiriman senjata ke Kiev. Bagi Moskow, tindakan itu sama saja dengan memperpanjang konflik.