BRUSSELS, iNews.id – Negara-negara anggota Uni Eropa (UE) tidak satu suara terkait pendekatan yang harus mereka gunakan tentang potensi embargo langsung produk minyak Rusia. Organisasi kawasan itu pun sepertinya tidak akan membahas topik tersebut dalam pertemuan para menteri luar negeri UE pada Senin (11/4/2022), demikian The Financial Times melaporkan.
Para politisi UE tampaknya masih berhati-hati untuk mengambil kebijakan di tengah kenaikan harga energi akibat konflik Rusia dan Ukraina. Seorang pejabat Eropa mengatakan, memblokir minyak Rusia dapat menjadi masalah teknis dan politik yang rumit untuk beberapa negara dengan ketergantungan yang tinggi.
Menurut The Financial Times, selain Hungaria, ada negara-negara anggota UE lainnya yang menolak gagasan embargo minyak Rusia itu. Uni Eropa dapat mempertimbangkan untuk mengenakan tarif pada minyak Rusia, alih-alih larangan langsung, kata para pejabat kepada surat kabar itu.
Menurut catatan Komisi Eropa, impor gas UE dari Rusia pada 2021 mencapai 45 persen dari total pasokan gas alam di kawasan itu. Negeri beruang merah juga mengekspor 27 persen minyak mentah dan 46 persen batu bara yang dibutuhkan UE sepanjang tahun lalu.
Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari. Operasi itu sebagai tanggapan atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) kepada Moskow, agar memberikan mereka perlindungan terhadap serangan intensif oleh pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah di Donbas, yang memisahkan diri dari Ukraina.