Negara yang Lebaran Pertama dan Terakhir, Lengkap dengan Penjelasannya

Cut Mutia Fahira
Negara yang berlebaran pertama dan terakhir bisa diketahui berdasarkan penghitungan posisi bulan atau hilal (Foto: AP)

JAKARTA, iNews.id - Negara yang berlebaran pertama dan terakhir bisa diketahui berdasarkan penghitungan posisi bulan atau hilal. Seperti diketahui, pergantian bulan dalam kalender Hijriah ditentukan dengan penampakan bulan sabit. 

Sebagian besar negara di seluruh dunia akan mengamati hilal pada Sabtu (29/3/2025) untuk menentukan kapan jatuhnya 1 Syawal 1446 H atau Idul Fitri 2025.

Jika hilal terlihat, baik dengan mata telanjang atau alat bantu teleskop, maka bulan akan berganti menjadi Syawal. Pergantian hari dalam kalender Hijriah dihitung sejak selepas magrib. Ini berbeda dengan kalender masehi di mana pergantian hari dihitung sejak tengah malam.

Sebaliknya jika hilal tidak terlihat maka bulan digenapkan menjadi 30 hari. Jumlah hari dalam satu bulan Hijriah hanya 29-30 hari.

Berdasarkan penghitungan atau hisab, tahun ini sebagian besar negara Muslim, termasuk Arab, kemungkinan tak akan bisa melihat hilal karena posisinya masih di bawah ufuk atau di atas namun masih di bawah 3 derajat.

Pusat Astronomi Internasional yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan, hilal tidak mungkin terlihat di belahan dunia timur. Hal senada juga sangat mungkin terjadi di seluruh dunia Arab dan Islam menggunakan semua cara pengamatan, termasuk mata telanjang, teleskop, hingga teknologi fotografi astronomi tercanggih sekalipun.

Negara yang Lebaran Pertama dan Terakhir

Dalam penentuan Idul Fitri ada beberapa metode yang digunakan, di antaranya hisab dan rukyatul hilal. Metode hisab merujuk pada penentuan posisi bulan yang sudah di atas ufuk, sementara rukyatul hilal menentukan posisi bulan sampai benar-benar terlihat, baik menggunakan mata telanjang maupun alat bantu.

Di sinilah letak perbedaan dalam penentuan 1 Syawal. Bisa jadi bulan sudah di atas ufuk, bahkan di atas 3 derajat, namun tidak juga terlihat karena banyak faktor, seperti kondisi cuaca buruk atau gejala alam seperti gerhana.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
1 hari lalu

Investor Arab Minati Proyek Air di Indonesia, bakal Cek Pembangunan Bendungan

Nasional
1 hari lalu

RI-Turki Sepakat Tambah Frekuensi Penerbangan, Berikut Rutenya

Nasional
5 hari lalu

3 Jalur Penerbangan Indonesia-Arab Saudi dari Jakarta, Catat Rute dan Maskapainya!

Nasional
5 hari lalu

Pecel Kembang-Iga Bakar Jadi Hidangan Makan Siang Prabowo dan Presiden Brasil Lula 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal