Meski begitu, penundaan ini membuka peluang bagi mediator seperti Mesir dan Qatar untuk menghidupkan kembali negosiasi gencatan senjata 60 hari, termasuk pembebasan 10 sandera Israel dan 1.000 lebih tahanan Palestina.
Seorang sumber diplomat Arab mengatakan kepada Reuters, Netanyahu mungkin menggunakan ancaman serangan sebagai tekanan agar Hamas mau kembali berunding. Pejabat senior Hamas, Basem Naim, bahkan mengonfirmasi kelompoknya telah memberi sinyal tertarik mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Namun, tekanan politik dari dalam negeri membuat Netanyahu berada di persimpangan sulit: memilih jalur diplomasi yang rapuh atau mengabulkan desakan sayap kanan untuk segera menggerakkan tank ke jantung Kota Gaza.