Trump menyamakan proses hukum terhadap Netanyahu dengan istilah yang kerap ia gunakan untuk menggambarkan kasus-kasus yang menimpanya sendiri: witch hunt atau "perburuan penyihir". Ia mengkritik keras tuduhan terhadap Netanyahu yang meliputi kasus gratifikasi, penerimaan hadiah mewah seperti cerutu, serta isu-isu lainnya yang menurutnya sepele dan bermotif politik.
“Kasus bermotif politik seperti ‘tentang cerutu, boneka Bugs Bunny, dan sejumlah tuduhan tidak adil lainnya’,” tulis Trump.
Trump menilai tidak pantas bagi seorang pemimpin perang untuk duduk di kursi terdakwa hanya karena kasus yang disebutnya tidak relevan di tengah kondisi negara yang baru saja melalui konflik besar.
Alasan ketiga yang disoroti Trump adalah rekam jejak Netanyahu yang dianggap telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kelangsungan hidup Israel. Ia menyarankan agar kasus hukum tersebut segera dibatalkan, atau sebagai alternatif, Netanyahu diberikan pengampunan negara.
“Dia pantas mendapat yang lebih baik dari ini, begitu pula negara Israel,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa Netanyahu adalah pahlawan besar.
Menurut Trump, kelangsungan kepemimpinan Netanyahu saat ini sangat penting bagi stabilitas Israel pasca-perang, dan menjatuhkannya melalui jalur hukum hanya akan memperlemah negara itu dari dalam.
Pernyataan Trump ini kembali menegaskan kedekatannya dengan Netanyahu dan dukungan kuatnya terhadap Israel. Namun, di sisi lain, desakannya menuai reaksi beragam, terutama dari kalangan yang menuntut agar supremasi hukum tetap ditegakkan, tak peduli siapa pun terdakwanya.