Netanyahu Usul Warga Palestina Diusir ke Saudi, Kemlu: Mentalitas Penjajah!

Anton Suhartono
Benjamin Nentanyahu menyebut negara Palestina seharusnya didirikan di dalam wilayah Arab Saudi (Foto: AP)

Pernyataan Netanyahu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.

"Uni Emirat Arab menyampaikan kecaman keras atas pernyataan tercela dan provokatif Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai pembentukan negara Palestina di Kerajaan Arab Saudi," bunyi pernyataan Kemlu UEA.

Menteri Negara UEA Khalifa bin Shaheen Al Marar menegaskan solidaritas penuh terhadap Arab Saudi dan mendukung negara tetangga tersebut terhadap segala ancaman atas keamanan, stabilitas, dan kedaulatannya. Kedaulatan Arab Saudi adalah garis merah dan UEA tidak akan membiarkan negara mana pun merusak atau melanggarnya.

Sebelumnya, Kemlu Mesir juga mengutuk pernyataan Netanyahu dengan menyebutnya sebagai pelanggaran langsung terhadap kedaulatan dan norma diplomatik Arab Saudi.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Channel 14, Netanyahu mengomentari host acara yang salah menyebut Palestina sebagai Arab Saudi.

Netanyahu lalu mengomentari, mungkin host ingin menempatkan negara Palestina di Arab Saudi yang memiliki banyak wilayah gurun yang bebas.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
2 jam lalu

Situasi di Yaman Memanas, Indonesia Serukan Semua Pihak Menahan Diri

Nasional
8 jam lalu

Konflik Saudi-Separatis Yaman Memanas, RI Dorong Penyelesaian lewat Dialog

Internasional
6 jam lalu

Israel Ingin Obrak-abrik Afrika dengan Mengakui Kemerdekaan Somaliland?

Internasional
20 jam lalu

Profil Presiden Somaliland Abdirahman yang Teken Deklarasi Negara Merdeka Bersama Netanyahu

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal