Pernyataan Netanyahu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.
"Uni Emirat Arab menyampaikan kecaman keras atas pernyataan tercela dan provokatif Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai pembentukan negara Palestina di Kerajaan Arab Saudi," bunyi pernyataan Kemlu UEA.
Menteri Negara UEA Khalifa bin Shaheen Al Marar menegaskan solidaritas penuh terhadap Arab Saudi dan mendukung negara tetangga tersebut terhadap segala ancaman atas keamanan, stabilitas, dan kedaulatannya. Kedaulatan Arab Saudi adalah garis merah dan UEA tidak akan membiarkan negara mana pun merusak atau melanggarnya.
Sebelumnya, Kemlu Mesir juga mengutuk pernyataan Netanyahu dengan menyebutnya sebagai pelanggaran langsung terhadap kedaulatan dan norma diplomatik Arab Saudi.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Channel 14, Netanyahu mengomentari host acara yang salah menyebut Palestina sebagai Arab Saudi.
Netanyahu lalu mengomentari, mungkin host ingin menempatkan negara Palestina di Arab Saudi yang memiliki banyak wilayah gurun yang bebas.