Pusat tersebut mempekerjakan ribuan pekerja, mengoperasikan 300 penerbangan harian, dan menyortir lebih dari 400.000 paket per jam.
Wali Kota Louisville Craig Greenberg mengatakan, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan Badan Penerbangan Federal (FAA) masih menyelidiki kejadian ini. NTSB saja mengirim 28 orang.
Hingga kini belum diketahui penyebab pasti kecelakaan yang memicu ledakan dahsyat tersebut.
Sementara itu, bandara ditutup hingga Rabu pagi waktu setempat.
"Kami tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memastikan tempat kejadian aman," kata Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Louisville, Paul Humphrey.