WASHINGTON, iNews.id - Duta Besar (Dubes) China untuk Amerika Serikat Qin Gang mengingatkan, kedua negara bisa terlibat konflik bersenjata jika AS mendorong kemerdekaan Taiwan. AS merupakan pendukung utama Taiwan, termasuk dalam persenjataan, meskipun tak memiliki hubungan langsung.
Dalam wawancara dengan National Public Radio, Jumat (28/1/2022), Qin menegaskan Taiwan merupakan masalah terbesar bagi negaranya dan AS.
"Jika otoritas Taiwan, yang didorong oleh Amerika Serikat, terus menempuh jalan menuju kemerdekaan, kemungkinan besar (akan) melibatkan China dan Amerika Serikat, dua negara besar, dalam konflik militer," ujarnya, seperti dilaporkan kembali Reuters, Sabtu (29/1/2022).
China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk merebut kembali Taiwan, wilayah dengan pemerintahan sendiri. Taiwan mengklaim sebagai negara merdeka dan akan terus mempertahankannya. Tekanan China juga semakin kuat belakangan ini, termasuk mengerahkan puluhan pesawat tempur ke zona pertahanan udara Taiwan serta kapal perang ke Selat Taiwan.
Departemen Luar Negeri, Dewan Keamanan Nasional, dan Departemen Pertahanan AS belum memberikan komentar soal pernyataan Qin. Namun wawancara itu disiarkan beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan mitranya, Wang Yi, membahas krisis Ukraina.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley pada 2021 mengatakan kepada Kongres, China telah memperkuat kemampuannya untuk menyerang dan merebut Taiwan, namun tampaknya tak akan dilakukan untuk setidaknya 6 tahun mendatang.