WASHINGTON, iNews.id - Menteri Perang Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth menegaskan militernya akan lebih agresif dalam memenangkan pertempuran di mana pun setelah perubahan nama Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang.
Hegseth menggunakan gelar baru yakni menteri perang sebagai sebutan sekunder, menunggu pengesahan dari Kongres AS untuk perubahan nama Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang. Presiden Donald Trump pada Jumat (5/9/2025) menandatangani Instruksi Presiden mengubah nama departemen tersebut.
Menurut Hegseth, militer AS akan menggunakan daya mematikan maksimum dalam memenangkan perang di mana pun.
"Jadi, atas arahan Anda, Bapak Presiden, Departemen Perang akan bertempur dengan tegas, bukan konflik tanpa akhir. Departemen ini akan bertempur untuk menang. Bukan untuk tidak kalah. Kita akan menyerang, bukan hanya bertahan," ujarnya, saat konferensi pers bersama Trump di Gedung Putih, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (6/9/2025).
Hegseth menambahkan Departemen Perang akan menggunakan kekuatan maksimum, bukan legalitas yang lemah.
Pendekatan militer terhadap musuh yang mengancam akan berdampak keras, bukan bertindak secara politis. Menurut dia, langkah ini diyakini akan melahirkan AS sebagai bangsa baru yang terdiri atas para pejuang, bukan sekadar bertahan.