ANKARA, iNews.id - Senjata nuklir global diperkirakan akan tumbuh selama 10 tahun mendatang, pertama kali sejak Perang Dingin. Konflik dan memanasnya ketegangan di beberapa kawasan seperti perang Rusia dan Ukraina, bisa memicu peningkatan senjata nuklir. Sementara Korea Utara terus mengembangkan kemampuan senjata, termasuk kemungkinan menguji coba bom nuklir.
Hasil studi lembaga berbasis di Swedia, Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Senin (13/6/2022), mengungkap sembilan negara pemilik senjata nuklir, yakni Amerika Serikat (AS), Rusia, Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, Israel, dan Korut, terus memodernisasi dan memperluas persenjataan nuklir mereka.
Disebutkan dalam laporan dalam Buku Tahunan SIPRI 2022, sembilan negara itu akan meningkatkan persenjataan nuklir hingga 10 tahun berikutnya.
"Ada indikasi jelas bahwa pengurangan yang menjadi ciri persenjataan nuklir global sejak akhir Perang Dingin telah berakhir," kata Wilfred Wan, seorang peneliti senior SIPRI, dalam publikasi tersebut.
Menurut Wan, semua negara pemilik senjata nuklir memperluas atau meningkatkan kemampuan dan peran mereka dalam strategi militer. Di sisi lain negara-negara itu semakin mempertajam retorika nuklir sebagai upaya agar program mereka bisa diterima internasional.