Menurut Chung, menghentikan pengembangan nuklir Korea Utara merupakan masalah mendesak.
Meski demikian, Chung menilai sanksi terhadap Korut tidak akan efektif dan satu-satunya solusi adalah keterlibatan Amerika Serikat dalam negosiasi dengan Pemimpin Kim Jong Un.
Kim Jong Un sebelumnya menegaskan pemerintahannya terbuka untuk berunding dengan AS, asalkan tidak menjurus pada perlucutan senjata nuklir.
Korea Utara belum pernah merilis informasi mengenai fasilitas pengayaan uraniumnya kepada publik hingga September lalu.
Negara itu diyakini mengoperasikan beberapa fasilitas pengayaan uranium, termasuk satu di fasilitas Yongbyon. Fasilitas itu dinonaktifkan Korut setelah perundingan Kim Jong Un dengan Trump saat menjabat presiden AS periode pertama. Namun Korut mengaktifkannya kembali pada 2021.