“Selama latihan serangkaian tindakan akan dilakukan untuk mempraktikkan persiapan dan penggunaan senjata nuklir non-strategis,” bunyi pernyataan Kemhan Rusia, dikutip dari Reuters.
Rusia berulang kali menegaskan pernyataan Presiden Macron tentang kemungkinan pengiriman pasukan Prancis ke Ukraina sangat berbahaya. Disebutkan pula, AS dan sekutu-sekutunya di Eropa mendorong dunia ke jurang perang nuklir karena membantu Ukraina dengan senjata senilai puluhan miliar dolar AS.
Negara-negara pemilik senjata nuklir secara rutin mengecek kesiapan kekuatan masing-masing dengan melakukan latihan. Meski demikian biasanya tak pernah mengaitkan latihan mereka dengan ancaman tertentu.
Rusia telah berulang kali memperingatkan akan meningkatnya risiko perang nuklir sejak menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Ancaman itu dianggap serius, namun AS belum melihat adanya perubahan postur nuklir Rusia.
Rusia memegang doktrin, penggunaan pemusnah massal itu baru bisa dilakukan jika wilayahnya diserang menggunakan nuklir, senjata pemusnah, atau senjata konvensional dalam kondisi tertentu.
Sebelumnya Putin juga memperingatkan negara-negara Barat, perang langsung negaranya dengan NATO yang dipimpin AS berarti selangkah lagi Bumi menuju Perang Dunia III.