Keberadaan super-torpedo Poseidon bocor ke media pertama kali pada 2015 sebelum diumumkan resmi pada Maret 2018. Rusia mendesain Poseidon ini bisa membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.
Dalam pidatonya saat itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya telah mengembangkan senjata bawah air yang bisa melesat beberapa kali lebih cepat daripada kapal selam.
“Mereka senyap, sangat bermanuver, dan hampir tidak memiliki kerentanan untuk dieksploitasi musuh. Tidak ada benda apa pun di dunia ini yang bisa mencegah menahan mereka,” kata Putin saat itu.
Dikenal juga dengan 'Status-6' atau 'Kanyon', torpedo tersebut memiliki panjang 20 meter dan diameter 1,8 meter, dengan berat sekitar 100 ton.
Sidharth Kaushal, peneliti pertahanan maritim dan pertahanan rudal dari lembaga think tank Royal United Services Institute, mengatakan pada Mei 2022, senjata itu bisa menjangkau target setidaknya 10.000 km.