BAKU, iNews.id - Rusia mengklaim Ukraina telah kehilangan lebih dari 115.000 prajurit dalam waktu kurang dari dua bulan. Klaim tersebut disampaikan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, di tengah kemajuan yang diraih Moskow di garis depan pertempuran, belakangan ini.
"Selama dua bulan ini, wilayah yang dibebaskan oleh pasukan kami telah meningkat seluas 420 km persegi, dan menurut Kementerian Pertahanan (Rusia), pasukan Ukraina telah kehilangan lebih dari 115.000 (prajurit) pasukan mereka," kata Shoigu kepada wartawan, Selasa (6/8/2024).
Menurut Shoigu, Ukraina mungkin tidak akan mengalami kehilangan sebesar itu jika Kiev bersedia memenuhi inisiatif perundingan damai yang ditawarkan Presiden Rusia Vladimir Putin. "Meskipun ini dapat dihentikan jika tuntutan yang ditetapkan presiden kami telah dipenuhi. Oleh karena itu, posisi kami jelas, dapat dimengerti, pasukan terus bergerak maju," kata mantan menteri pertahanan Rusia itu lagi.
Pada Juni lalu, Putin mengatakan Rusia akan segera menghentikan serangannya dan memulai negosiasi dengan Ukraina, jika Kiev bersedia menarik pasukan dari empat provinsi yang telah dicaplok Moskow dan membatalkan rencana untuk bergabung NATO. Adapun keempat provinsi Ukraina yang dianeksasi Rusia tersebut adalah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Namun, syarat yang diajukan Putin itu langsung ditolak Ukraina.