"Separuh teman sekelas saya memiliki pisau wortel," kata seorang siswa sekolah dasar yang tidak disebutkan namanya.
"Saya juga mendapatkannya sebagai hadiah ulang tahun dari teman saya. Karena ini pisau palsu, saya pikir tidak berbahaya," ujarnya.
Namun, kegilaan ini tidak dianggap remeh oleh para orang tua, terutama di negara yang baru-baru ini menyaksikan sejumlah insiden penusukan.
Dalam sebuah komunitas online untuk ibu-ibu anak kecil, seorang pengguna anonim menulis tentang permintaan berulang anak perempuannya untuk memiliki pisau wortel.
Dia mengatakan bahwa anaknya berpendapat bermain dengan pisau mainan membantu meredakan stres.
Banyak komentar yang menyatakan kekhawatiran tentang kemiripan mainan ini dengan pisau sungguhan.
"Saya terkejut mengetahui bahwa mainan itu sangat mirip dengan pisau cutter. Saya ingin mengambilnya dari anak laki-laki saya setelah mengetahui bahwa beberapa siswa sekolah dasar meniru menikam satu sama lain untuk bersenang-senang," tuturnya.