Pakai Burkini, 2 Muslimah Langgar Larangan Berenang di Kolam Renang Prancis

Nathania Riris Michico
'Operasi burkini' diluncurkan kelompok perempuan Muslim dan bukan-Muslim di Grenoble. (FOTO: CITIZEN ALLIANCE OF GRENOBLE)

"Kami harus memerangi kebijakan diskriminatif dan berprasangka di Prancis, karena kami sebenarnya dilarang untuk menjalankan hak sipil dalam menggunakan sarana umum dan bangunan milik kota."

Lewat Facebook, Persatuan Warga menyatakan tindakan ini adalah bagian dari kampanye yang dimulai pada Mei 2018 lewat petisi yang ditandatangani lebih dari 600 Muslimah yang mendesak Wali Kota Grenoble, Eric Piolle, untuk mengubah peraturan kolam renang umum.

Saat merespons kejadian itu, anggota partai kanan-tengah Prancis, Partai Republik, Matthieu Chamussy mengatakan, "Islam berhaluan politik bergerak maju selangkah demi selangkah dan nasib perempuan bergerak mundur."

Burkini, campuran kata "burka" dan "bikini", dipakai perempuan Muslim agar mereka mereka dapat berenang di tempat umum dan tetap menjaga kesopanan.

Namun burkini menjadi kontroversial di Prancis karena pemerintahan sejumlah kota mengusulkan pelarangan sama sekali pakaian itu.

Pada 2010, Prancis menjadi negara pertama Eropa yang melarang niqab di tempat umum.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Nasional
7 hari lalu

Delegasi Kedubes Prancis Datangi SPPG Polri, Diberi Buku Menu Rasa Bhayangkara Nusantara

Film
12 hari lalu

Bangga! Joko Anwar Dianugerahi Gelar Kehormatan dari Pemerintah Prancis

Internasional
18 hari lalu

Kebanjiran Air Limbah, Ratusan Dokumen Mesir Kuno Perpustakaan Louvre Rusak

Internasional
18 hari lalu

Perpustakaan Louvre Paris Kebanjiran Air Limbah, Ratusan Dokumen Rusak

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal