Dilema Jepang: Antara Produktivitas dan Kesejahteraan
Kontroversi ini muncul di tengah perdebatan besar soal rencana pelonggaran batas lembur di Jepang, kebijakan yang didukung Takaichi. Saat ini, batas lembur 45 jam per bulan diberlakukan sejak 2019, setelah kasus tragis Matsuri Takahashi dari perusahaan Dentsu yang bunuh diri akibat lembur lebih dari 100 jam.
Takaichi mengatakan lembur dapat menjadi sumber pendapatan penting bagi sebagian pekerja, tetapi tetap menekankan bahwa hal itu tidak boleh mengorbankan kesehatan maupun keselamatan.
“Saya tidak menyetujui lembur yang menyebabkan kematian akibat terlalu banyak bekerja,” ujarnya.
Meski telah memberi penjelasan, perdebatan belum mereda. Insiden rapat dini hari ini kembali membuka luka lama tentang kultur kerja ekstrem di Jepang, dan menempatkan Takaichi dalam sorotan tajam sejak hari-hari awal masa kepemimpinannya.