Dia juga mengkritik Hongaria, satu-satunya negara yang menentang resolusi tersebut.
"Kami terkejut dengan sikap Hongaria, terutama mengingat negara itu telah mengakui negara Palestina sejak 1988," ujarnya.
Sebaliknya, Palestina mendapat dukungan kuat di ILO dari kelompok negara=negara Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), serta Prancis, China, Spanyol, dan Swiss.
Kalangan bisnis dan Kelompok Pekerja juga mendukung resolusi tersebut seraya menegaskan ada tuntutan kemanusiaan serta selaras dengan nilai-nilai yang diusung ILO.